Di era modern seperti ini, industri digital memang sedang naik daun. Beberapa contohnya adalah content writer dan copywriter. Walaupun pekerjaan terdengar mirip ternyata ada perbedaan yang cukup siginifikan lho!

Oleh karena itu, sebaiknya ketahui perbedaan ini agar kamu semakin terlihat berwawasan luas dan bisa memilih mana yang lebih cocok ditekuni.

Perlu diketahui bahwa kedua profesi tersebut dianggap cukup menjanjikan selama beberapa tahun ke depan. Pasalnya, semakin banyaknya pelaku bisnis, semakin tinggi pula kebutuhan akan pemasaran.

Salah satu cara pemasaran terbaik saat ini adalah melalui tulisan. Jadi, sangat penting memahami perbedaan serta mempelajari ilmu tersebut. Silakan simak pembahasan lengkap berikut ini.

Perbedaan Antara Content Writer dan Copywriter

1. Pengertian

Sebelum berlanjut ke hal lebih teknis, penting untuk mengetahui beda pengertian antara keduanya. Copywriter merupakan seseorang orang yang menulis konten dan bertujuan mengiklankan sebuah produk.

Artinya, seluruh konten penjualan seperti promosi di media sosial, marketplace, brosur, bill board, maupun poster dilakukan oleh seorang copy writer.

Di sisi lain, penulis konten bertugas dalam membuat tulisan bersifat informatif. Biasanya tulisan ini akan dimuat di website lalu dioptimasi menggunakan Search Engine Optimization sehingga bisa menjangkau pasar lebih luas.

Selain itu, membuat tulisan seperti caption Instagram juga merupakan tugas dari seorang penulis konten. Inilah sebabnya penulis harus memiliki wawasan luas serta pengetahuan kebahasaan cukup tinggi.

2. Tugas

Di bagian sebelumnya telah sedikit disinggung mengenai perbedaan tugas dari keduanya. Copy writer bertugas menarik perhatian calon pembeli agar memilih produk tersebut dibandingkan produk lainnya.

Biasanya caranya adalah dengan menonjolkan manfaat ketika membeli produk atau hal-hal menarik lainnya seperti penggunakan jargon khusus. Jadi, diperlukan kreativitas cukup tinggi untuk hal itu.

Sementara itu, penulis konten lebih bertugas memberikan edukasi kepada calon pembeli terkait produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, perusahaan ingin menjual produk berupa bed cover.

Dari sini, maka tugas penulis adalah memberikan informasi seputar hal tersebut seperti tips memilih bed cover, rekomendasi model bed cover, cara merawat bed cover, dan sebagainya.

3. Tujuan

Masing-masing memiliki tujuan yang berbeda-beda. Copy writer bertujuan menarik perhatian target pasar, sedangkan content writer bertujuan memberikan value berupa edukasi kepada mereka.

Jika diambil benang merah, dua-duanya sama-sama mempunyai tujuan utama yakni meningkatkan jumlah penjualan. Hanya saja, caranya saja cukup berbeda.

4. Skill yang dibutuhkan

Meskipun sama-sama memproduksi tulisan, namun keduanya membutuhkan skill yang cukup berbeda. Karena copy writer bertujuan menarik perhatian orang, artinya dibutuhkan skill seputar psikologi seperti perilaku manusia, bagaimana memainkan emosi pembaca, cara membuat orang segera ingin membeli, cara mengetahui pola pikir pada setiap rentang usia, dan sebagainya.

Lain halnya dengan content writing. Karena biasanya tulisan dimuat di website, dibutuhkan skill penulisan cukup kompleks seperti penyusunan kalimat efektif, kata-kata baku, penggunaan kata yang nyaman dibaca, ataupun kaidah kebahasaan lainnya.

Tak hanya itu, dibutuhkan juga skill SEO seperti pemilihan kata kunci, keyword density, dan lain sebagainya.

5. Media yang digunakan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, media yang digunakan juga berbeda. Untuk kebutuhan promosi, biasanya digunakan media seperti flyer, baliho, video, dan sosial media. Sementara itu, penulisan konten hanya dimuat di website maupun media sosial saja.

Jadi, sudah tahu kan perbedaan antara content writer serta copywriter? Dari keduanya, mana yang paling menarik perhatian dan ingin Kamu pelajari? Jangan sampai salah pilih, ya.