Peran Sosial Media Dalam Antara Partai Politik yang Sulit Dipisahkan
Peran Sosial Media Dalam Antara Partai Politik yang Sulit Dipisahkan – Rasanya, sangat sulit untuk memutuskan hubungan antara partai politik dengan sosial media terutama di musim kampanye. Hal ini mengingat metode kampanye konvensional seperti pengerahan massa dinilai sudah tidak relevan dan sepi makna.
Pernyataan politik yang disampaikan melalui sosial media dianggap lebih relevan dan bisa dipercaya daripada pernyataan yang disampaikan melalui baliho maupun spanduk. Mudahnya meraih massa begitu banyak hanya dengan satu akun sosial media membuat sosial media menjadi alat komunikasi yang efektif dan murah bagi para partai politik.
Sebagai contoh dalam pemilihan presiden tahun 2014 lalu, kita menjadi saksi bagaimana sosial media berperan sedemikian rupa sehingga mampu menggiring opini publik untuk mendukung maupun menjatuhkan suatu pasangan calon.
Dengan jumlah pengguna Facebook terbesar keempat di dunia serta peringkat lima pengguna Twitter di dunia, sangatlah mustahil melepaskan sosial media dari upaya promosi suatu langkah politik.
Hingga saat ini, hubungan partai politik dengan sosial media tampak begitu erat, mengingat peran sosial media sangat penting terutama sebagai sarana komunikasi partai dengan pengikutnya.
Peran Sosial Media Dalam Dunia Politik
• Menyalurkan aspirasi
Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube merupakan beberapa media sosial yang paling sering digunakan untuk kampanye. Sebelum menjamurnya sosial media, kampanye politik dilakukan menggunakan media konvensional seperti media broadcast (TV dan radio) serta media cetak.
Namun seiring dengan berkembangnya penggunaan internet, sosial media menjadi sarana komunikasi massa yang paling efektif. Partai politik dengan sosial media menjadi suatu sarana bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi mereka.
Jarak antara pemerintah pusat dengan masyarakat yang berjauhan, tak menjadi penghalang bagi pemerintah untuk berinteraksi dengan warganya. Masyarakat pun bisa secara aktif dan terbuka memberikan opininya maupun menyampaikan informasi lainnya secara langsung.
Masyarakat pun bisa memperoleh tanggapan dalam waktu yang singkat. Respon dari pemerintah juga bisa diketahui oleh masyarakat luas yang memiliki permasalahan yang sama.
• Menghubungkan partai politik dengan masyarakat
Hadirnya sosial media dan teknologi komunikasi yang sangat berkembang memungkinkan pemerintah maupun partai politik untuk menjalin era baru percakapan dengan pemilihnya. Hubungan antara partai politik dan pengikutnya jadi lebih dinamis dan memungkinkan untuk berdialog secara terbuka.
Sebab untuk dialog yang dilakukan secara terbuka, bisa dipastikan banyak masyarakat yang bisa ikut serta di dalamnya sehingga taraf ekonomi maupun status tak menjadi penghalang.
• Memunculkan suatu opini
Ketika masa kampanye, tak sedikit opini yang terbentuk dari interaksi antara partai politik dengan sosial media. Pernyataan yang dikeluarkan oleh partai politik maupun calon yang diusungnya bisa mempengaruhi calon pemilih ketika hendak memilih siapa pemimpinnya kelak.
Mudahnya membuat kampanye dalam waktu yang singkat memicu mudahnya terbentuk suatu opini terhadap langkah politik yang diambil oleh partai politik. Apabila opini yang terbentuk positif, maka suara partai kemungkinan terdongkrak secara signifikan, demikian pula sebaliknya.
• Sosialisasi politik
Pada konteks kampanye politik, hubungan partai politik dengan sosial media memegang peranan yang cukup penting terutama sebagai alat komunikasi dengan konstituennya. Melalui sosial media, partai politik bisa menyampaikan pandangan politiknya serta menjabarkan program-program politiknya secara terbuka.
Dengan cara ini, partai politik bisa menerima feedback dengan mudah dan cepat. Biaya kampanye maupun sosialisasi politik menggunakan sosial media juga lebih murah daripada menggunakan baliho maupun iklan di media elektronik.
• Melakukan pengawasan politik
Selain sebagai sarana komunikasi politik, media sosial juga bisa berperan sebagai media pengawasan politik. Bersama dengan rakyat, media sosial turut ambil bagian dalam rangka menjadi pengawas, pemberi masukan maupun pengkritik atas setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Jalannya pemerintahan akan seimbang apabila masyarakat juga turut serta dalam melakukan pengawasan politik. Setiap pemerintahan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, namun adanya pengawasan membuat pemerintah bisa menjalankan kebijakannya dengan lebih transparan.
• Mengembalikan kepercayaan masyarakat
Saat ini tak sedikit oknum partai politik dengan sosial media pribadinya melakukan kampanye hitam. Bagi masyarakat awam, tindakan seperti ini tentu bisa mempengaruhi opini masyarakat dan mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Padahal, apabila sosial media digunakan dengan sebaik-baiknya, bukan tak mungkin keberadaannya mampu mengubah opini masyarakat terutama generasi muda untuk kembali mempercayai pemerintah. Anggapan bahwa politik itu kotor, lama kelamaan akan memudar. Masyarakat pun bisa mempercayai kembali bahwa politik itu bisa dilakukan dengan bersih dan damai.
Agar partai politik dengan sosial media bisa berperan optimal untuk menyampaikan aspirasi ke masyarakat luas, tentu saja akun media sosial yang Anda gunakan maupun akun dari partai harus memiliki jumlah pengikut yang banyak dan merata.
Untuk memudahkan dalam memperoleh pengikut dalam waktu singkat, tak ada salahnya menggunakan jasa penambah follower seperti belifollowers.com. Selain mudah, tarif yang ditawarkan pun terjangkau dengan kualitas yang tak disangsikan lagi. Jadi, Anda hanya cukup berfokus pada konten sosial media Anda dan pengunjung pun akan berdatangan.
Baca juga
-
Challenge Diet Sehat Viral Di Sosial Media
March 31, 2024 -
Challenge Program Latihan Kebugaran Viral
March 31, 2024 -
Challenge Apa Itu CrossFit Workouts Viral
March 30, 2024 -
Challenge Strength Training Workout Viral Sosial Media
March 30, 2024 -
Challenge Traveling Wisata Budaya Viral
March 29, 2024 -
Challenge Tips Liburan Hemat Viral Di Sosial Media
March 29, 2024