Kekuatan Media Sosial di Persaingan Partai Politik dan Pemilu 2019
Dari tahun ke tahun, perkembangan internet tidak bisa kita duga. Semakin cepatnya internet berkembang, tentu akan mempengaruhi ke semua aspek-aspek dalam masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Menurut ahli dunia digital, Indonesia sendiri bahkan memiliki pengguna internet hingga 135 juta orang.
Hal tersebut tentu tidak mengherankan, karena sebagian besar penduduk Indonesia sudah memiliki smartphone atau gadget lainnya yang bisa dipakai untuk berselancar di dunia maya. Perkembangan internet pun akhirnya juga merujuk pada penggunaan media sosial yang seakan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari di masyarakat.
Mulai dari anak-anak muda sampai orang dewasa, media sosial menjadi hal penting yang harus mereka miliki. Tidak heran kalau negara Indonesia menduduki peringkat 3 besar sebagai pemilik pengguna media sosial terbanyak di dunia.
Sekitar 24 juta pengguna medsos di Indonesia selalu melihat atau mencari tahu perkembangan aspek-aspek tertentu yang sedang panas-panasnya, tidak terkecuali partai politik dan pemilu 2019. Kedua hal tersebut tentu sedang hangat-hangatnya dibicarakan, karena sebentar lagi pemilihan umum 2019 akan segera diadakan dalam beberapa bulan ke depan.
Ada beberapa hal yang mengaitkan media sosial dengan lanskap partai politik dan keduanya saling mempengaruhi. Berikut poin-poin tersebut.
1. Medsos mampu menaikan kompetisi partai
Sebagian besar partai-partai kecil yang ada di Indonesia mempunyai sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan partai besar. Hal itu tentu akan menyebabkan pihak kecil tidak bisa memberikan pengaruh apa pun dalam lingkup partai yang lebih besar, bahkan untuk pemilu 2019 pun mereka sulit.
Tapi, dengan adanya keberadaan media sosial sebagai cara yang murah dan mudah dipergunakan daripada teknologi lainnya, partai kecil pun akhirnya bisa ikut berkompetisi dan bersaing dengan partai lainnya yang pastinya lebih besar dari mereka. Ketika partai besar sudah lebih dulu menjangkau masyarakatnya, partai kecil pun akhirnya ikut menjangkau pendukungnya di tengah-tengah sumber yang lebih kuat.
Di sini, media sosial mampu membantu partai kecil dalam menjangkau seluruh masyarakat Indonesia sama seperti partai besar yang telah lakukan.
2. Medsos sebagai media interaksi antara masyarakat dan partai politik
Dengan adanya sosial media, masyarakat kini semakin mudah berkomunikasi dengan partai politik atau pun kandidat yang dipilihnya. Pastinya mereka semakin mudah menyalurkan aspirasinya pada partai yang mereka dukung. Tidak hanya pendukungnya saja, partai politik pun juga akan semakin mudah menyalurkan informasinya kepada masyarakatnya.
Ketika ada sesuatu yang ingin mereka sampaikan, media sosial memang pas sebagai senjata penyalur informasinya. Dengan begitu, mereka akan lebih gampang mengkoordinasi dan cepat dalam memobilisasi. Misalkan saja pada saat masa-masa kampanye.
3. Untuk adaptasi kelembagaan
Maksudnya di sini adalah terjadinya perubahan aktivitas politik dari jalur offline menjadi online. Partai politik mana pun, sekarang akan lebih memanfaatkan media sosial sebagai salah satu alat kampanyenya, karena pergerakan dalam bidang online lebih cepat meluas dan informasinya pun akan semakin cepat tersampaikan.
Tapi tentu saja hal itu juga perlu dikondisikan dengan kegiatan kampanye mereka selama offline. Jadi tidak perlu diherankan lagi kalau sekarang sebagian besar partai politik sudah mempunyai akun media sosial sebagai jembatan untuk adaptasi kelembagaan.
Karena sistemnya secara online, masing-masing partai maupun kandidat harus memiliki strategi komunikasi yang pintar dan efektif. Hal itu tentu saja untuk menarik minat masyarakat agar tetap terus mendukung mereka di perjalanan pemilu 2019 nanti.
Selain sebagai alat kampanye yang menguntungkan, tentu ada kendala yang biasanya terjadi di tengah-tengah aktivitasnya menggunakan media sosial. Menurut pakar teknologi informasi, meskipun internet cepat berkembang di Indonesia, tetap saja ada kesenjangan digital di tengah-tengah masyarakatnya.
Bahkan menurut survey saja, wilayah Pulau Jawa adalah pengguna media sosial terbesar dibandingkan wilayah lainnya. Kemudian ada Pulau Sumatera yang berada di peringkat keduanya dan diikuti Pulau Kalimantan di posisi ketiga. Dari hasil tersebut, tentu sudah bisa langsung terlihat kalau media sosial sebagai alat kampanye tidak mungkin dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
Jika pihak partai politik ataupun kandidat tetap mau melakukan kampanye memakai media sosial, tentu infrastruktur internet yang dipilihnya harus bagus. Tidak heran kalau di Pulau Jawa sendiri mereka lebih cepat menerima kabar atau informasi pemilu 2019 dibandingkan wilayah lainnya. Infrastruktur yang mereka miliki lebih cepat berkembang, sehingga daya persaingannya pun juga akan semakin meningkat.
Semakin kuatnya media sosial sebagai alat kampanye, tentu akan semakin meningkatnya persaingan di dunia politik. Bahkan kekuatannya mampu melebihi media konvesional, seperti media cetak koran, majalah, dan sebagainya. Meski menyatukan kedua media itu, tetap saja media sosial tetap yang paling cepat menyebar.
Buat kamu yang sedang mencari followers untuk mendukung partai politik tertentu, kamu bisa memanfaatkan belifollowers.com. Di sana, kamu bisa memilih media sosial apa yang mau ditambahkan pengikutnya, misalnya saja Instagram. Kalau begitu, kamu akan mudah menemukan pendukung yang sama dengan kamu. Pastinya partai yang kamu dukung akan bisa berkesempatan menang.
Baca juga
-
Challenge Diet Sehat Viral Di Sosial Media
March 31, 2024 -
Challenge Program Latihan Kebugaran Viral
March 31, 2024 -
Challenge Apa Itu CrossFit Workouts Viral
March 30, 2024 -
Challenge Strength Training Workout Viral Sosial Media
March 30, 2024 -
Challenge Traveling Wisata Budaya Viral
March 29, 2024 -
Challenge Tips Liburan Hemat Viral Di Sosial Media
March 29, 2024