Indonesia menghadapi ancaman resesi ekonomi di kuartal III tahun 2020. Faktanya, banyak negara yang terimbas pandemi Covid 19, sehingga menghadapi kenyataan resesi di depan mata. Perlu diketahui bahwa, Indonesia sudah mulai mengalami kemerosotan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020 sekitar 5,32%. Hal tersebut sudah diisukan pada tahun 2019 bahwa Indonesia akan menghadapi anjloknya perekonomian nasional di tahun mendatang.

Keadaan tersebut dapat memperburuk perekonomian nasional. Maka dari itu, pemerintah berupaya menjalankan beragam strategi untuk mengatasi resesi. Berbeda dengan kondisi tersebut, pertumbuhan e commerce di Indonesia semakin meningkat di tengah bahaya resesi. Peningkatan penggunaan internet ekonomi Indonesia juga diprediksi akan meningkat secara terus-menerus.

Lalu Apa Peran E-Commerce dari Pencegahan Resesi Ekonomi?

Isu resesi ini semakin dibuktikan menjadi kenyataan karena pandemi. Sebenarnya, tidak hanya Indonesia saja yang mulai memasuki jurang resesi. Beberapa negara Asia Tenggara dan dunia juga mulai harus menghadapi kenyataan bahwa resesi sudah di depan mata. Meskipun demikian, Indonesia masih bisa berpeluang untuk menyelamatkan diri dengan meningkatkan perputaran perekonomian dalam negeri. Caranya dengan mengembangkan E Commerce. Berikut beberapa peran E commerce di tanah air agar terhindar dari jurang resesi:

1. Kemunculan Berbagai Toko Ritel Daring

Peningkatan angka transaksi di berbagai toko ritel offline seperti mal masih dalam proses pengembalian trafik, sebelum adanya Covid 19. Tetapi mengingat kondisi pandemi yang cukup memakan waktu berbulan-bulan. Tentunya, menjadikan beberapa mal maupun toko menyediakan akses daring agar tetap dapat berbelanja. Banyaknya usaha kecil menengah yang mulai membuka usaha toko online di berbagai marketplace. Hal ini dapat membantu para pengusaha untuk dapat mengembangkan bisnis ketika di rumah saja.

2. E Commerce Mulai Perbaiki Fitur Layanan

Peningkatan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi terjadi pada jaringan online. Hal ini dikarenakan instruksi pemerintah yang melarang adanya kerumunan di beberapa fasilitas publik termasuk pasar. Hal tersebut tentunya, membuat para pemilik marketplace mulai memfokuskan diri pada peningkatan fitur layanan. Tambahan tersebut dapat membuat konsumen semakin loyal dan memiliki potensi untuk memperkuat angka pendapatan agar dapat berkesempatan di bursa(IPO). Secara langsung dapat mempengaruhi perputaran perekonomian lokal.

3. Run Way Arus Kas Lebih Sehat

Perbaikan pelayanan di tengah masa pandemi memungkinkan memberi efek pada pemain e-commerce, terutama pada run way arus kas yang stabil sehingga dapat tumbuh dalam jangka waktu yang lama. Meskipun, beberapa negara menahan investasinya karena masa pandemi. Keberlangsungan e commerce masih dapat bertahan hingga mendapatkan investasi kembali sehingga persiapannya lebih siap.

4. E Commerce Menjangkau UMKM di Indonesia

Keberadaan e commerce memiliki peran penting di dalam meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia. Meskipun, imbas di masa pandemi sangat hebat meruntuhkan pertumbuhan ekonomi. Setidaknya, para pemilik usaha dapat membuka lapaknya di beberapa marketplace untuk dapat menjangkau konsumen lebih luas dan merintis usaha ketika masa pandemi. Peluang daring tersebut juga memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi tanpa perlu meninggalkan rumah.

Meskipun isu resesi sudah berkembang di tahun 2019 akhir, peningkatan jumlah pengguna e ccommerce semakin meningkat. Tentunya, peluang tersebut digadang-gadang dapat membantu Indonesia untuk menjauh dari keterpurukan resesi. Para penyelenggara e commerce pun juga bergerak bersama untuk menjangkau para pengusaha UMKM. Hal ini dilakukan untuk membantu perputaran ekonomi di level bawah hingga menengah. Keterlibatan pengusaha kecil hingga menengah dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi.