
Ini Bukti Dampak Sosial Media Sangat Berpengaruh di Kehidupan Anda
Dampak Sosial Media – Setidaknya sekitar 3 milliar orang atau 40% dari populasi dunia menghabiskan waktu rata-rata dua jam setiap hari untuk menjelajah sosial media. Sayangnya, penggunaan sosial media seperti Twitter, Facebook atau Instagram yang semakin intens ternyata memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kesehatan mental. Apa saja dampak penggunaan sosial media tersebut?
1. Suasana hati
Menghabiskan waktu menggunakan sosial media ternyata bisa mempengaruhi suasana hati. Hasil kajian yang dilakukan oleh para peneliti dari Austria menemukan bahwa suasana hati responden yang menggunakan Facebook selama 20 menit cenderung lebih rendah daripada mereka yang hanya berselancar di internet.
Setidaknya lebih dari 100 juta pengguna Facebook di tahun 2009 hingga 2012 menggunggah sekitar satu milliar status berisi konten emosional yang secara tak langsung berpengaruh pada pembaca unggahan status tersebut.
Sebagai contoh, 1% unggahan status negatif mengenai cuaca buruk di kota yang sering diguyur hujan bisa mempengaruhi 1,3 postingan negatif lainnya dari pengguna Facebook yang tinggal di kawasan panas. Sementara itu, unggahan yang positif atau postingan yang ceria bisa mempengaruhi 1,75 unggahan positif lainya.
2. Stress
Salah satu kelemahan kita ketika menggunakan sosial media seperti Facebook dan Twitter adalah mengunggah konten emosional sebagai tempat pelampiasan stress yang tiada habisnya. Sehingga cukup meragukan apakah sosial media bisa mengurangi stress atau justru malah menyebabkan stress.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap pengguna Twitter disebutkan bahwa wanita lebih sering mengalami stress. Hal ini karena Twitter mampu meningkatkan kesadaran usernya terhadap tekanan yang dialami oleh orang lain. Tapi, Twitter juga bisa menjadi sarana menanggulangi stress. Semakin banyak wanita yang menggunakan Twitter, justru semakin berkurang stress yang mereka alami.
3. Kecemasan
Gejala kecemasan seperti susah tidur, khawatir, gelisah dan sulit konsentrasi sering muncul pada orang-orang yang menggunakan sosial media berlebihan. Orang-orang yang menggunakan lebih dari tujuh jenis sosial media diketahui menderita gejala kecemasan hingga tiga kali lebih banyak daripada orang yang hanya memiliki 0-2 sosial media.
4. Kecanduan
Menulis cuitan sosial media seperti Twitter ternyata lebih sulit dihentikan daripada kecanduan alkohol maupun rokok. Kecanduan sosial media ini bahkan dimasukkan dalam kategori kecanduan internet dan itu termasuk sebagai gangguan mental yang “mungkin” membutuhkan penanganan profesional.
Dampak dari penggunaan sosial media secara berlebihan hingga ke tahap kecanduan berkaitan dengan munculnya permasalahan di pencapaian akademik, relasi dengan orang terdekat serta kurangnya partisipasi dalam komunitas yang sama sekali tak ada kaitannya dengan internet. Orang-orang yang tertutup dan memiliki ketergantungan dengan alkohol cukup rentan terhadap kecanduan sosial media ini.
5. Tidur
Cahaya biru yang terpancar dari layar laptop dan smartphone dianggap sebagai pemicu terhambatnya produksi hormon melatonin yang memudahkan kita untuk tidur. Kurangnya hormon ini tentu memicu gangguan tidur terutama bagi orang yang terlalu obsesif untuk selalu mengecek sosial media.
6. Depresi
Gejala depresi seperti perasaan tak berarti dan suasana hati yang rendah ternyata lebih sering ditemukan pada orang yang sering berinteraksi secara negatif di sosial media. Pengguna media sosial juga lebih rentan terhadap risiko depresi dan kecemasan hingga tiga kali lipat daripada orang-orang yang tak menggunakan sosial media.
Meski dianggap memicu depresi, sosial media juga bisa dipakai untuk mendiagnosa depresi dan membantu orang untuk mendapatkan penanganan lebih dini. Dengan menganalisa profil Twitter, kata-kata depresif, hubungan, emosi dan gaya bicara ketika berinteraksi di sosial media, para peneliti mampu memprediksi depresi lebih cepat sebelum menimbulkan gejala.
7. Kepercayaan diri
Ketidakpuasan terhadap image diri dan kurangnya percaya diri juga bisa dikaitkan sebagai dampak dari sosial media. Di media sosial seperti Instagram, Anda bisa melihat jutaan foto selfie yang menunjukkan kesempurnaan walau sebagian besar disebabkan karena proses editan filter. Hal inilah yang menjadi perhatian para aktivis saat ini.
Menurut penelitian Scope yang melibatkan 1.500 orang, sosial media membuat separuh penggunanya merasa kurang puas. Aktivitas melihat swafoto orang lain memicu penurunan kepercayaan diri karena pengguna sosial media akan membandingkan foto mereka dengan foto orang yang tampak lebih sempurna.
Bahkan kaum wanita seringkali membandingkan diri secara negatif dengan swafoto wanita lain. Kita jadi lebih sering membandingkan hidup kita dengan hidup pengguna lain yang tampak lebih sukses dan lebih bahagia. Hal inilah yang memicu ketidakpuasan dalam diri pengguna sosial media.
8. Kesepian
Orang-orang yang menghabiskan waktu lebih banyak di sosial media ternyata memiliki risiko dua kali lipat mengalami rendahnya rasa sosial, keterkucilan sosial dan berkurangnya hubungan dengan sesama. Menghabiskan waktu lebih banyak di sosial media juga menggantikan interaksi tatap muka sehingga orang semakin merasa terasing dan kesepian.
Sosial media memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada tiap orang. Meski sosial media memiliki dampak negatif, tidak lantas sosial media tidak memiliki dampak positif. Sosial media bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan sepanjang tidak dipakai secara berlebihan.
Baca juga
-
Tren Terbaru dalam Pemasaran di Media Sosial
December 21, 2024 -
Bagaimana Memilih Social Media Marketing Agency yang Tepat
December 21, 2024 -
Challenge Diet Sehat Viral Di Sosial Media
March 31, 2024 -
Challenge Program Latihan Kebugaran Viral
March 31, 2024 -
Challenge Apa Itu CrossFit Workouts Viral
March 30, 2024 -
Challenge Strength Training Workout Viral Sosial Media
March 30, 2024