Sindir Menyindir di Sosial Media Ternyata Membuat Hidup Anda Tidak Tenang
Perkembangan dunia maya kini sudah semakin maju, sehingga semakin banyak saja aplikasi-aplikasi yang dihadirkan untuk kebutuhan berbagai macam. Mulai dari penggunaan ojek, pemesanan makanan, berkirim pesan dan video call, bahkan sampai aplikasi pencari teman maupun update status terkini.
Dulu aplikasi pencari teman hanya ada beberapa saja dan masih sangat sedikit jumlah. Tapi sekarang, sudah banyak perusahaan yang memproduksi aplikasi tersebut untuk memanjakan penggunanya. Aplikasi semacam itu kita kenal dengan sebutan sosial media.
Terdapat beberapa sosial media yang populer di kalangan anak-anak muda, seperti Facebook. Aplikasi sosmed tersebut digunakan untuk mencari teman baru, update status terkini (yang sedang dilakukan), berkirim pesan singkat, bahkan sudah sampai sebagai media online untuk berjualan.
Selain media sosial yang diciptakan Mark Zuckerberg tersebut, masih ada Instagram dan sosmed lainnya yang juga populer di kalangan anak kekinian. Fungsinya memang untuk menambah teman atau update status terkini, tapi, sudah semakin banyak saja penggunanya yang memakainya hanya untuk sindir menyindir orang lain.
Ya, sekarang ini sedang zamannya anak-anak muda melakukan sindir menyindir di sosial media. Bukan tanpa sebab, mereka juga ingin mencari perhatian teman-temannya yang lain agar masalah si pengguna tersebut dapat dipahami oleh mereka. Namun, kebiasan melakukan penyindiran di sosmed bukanlah hal yang patut kita lakukan, karena hanya akan membuat hidup menjadi tidak tenang.
Kenapa hidup menjadi tidak tenang? Berikut beberapa alasannya.
1. Orang lain yang tidak terlibat akan ikut merasakan
Misalkan Anda pengguna sosial media yang aktif dan menyindir salah satu teman karena ada perbuatannya yang tidak menyenangkan Anda. Tentu status penyindiran yang Anda buat bertujuan untuk teman Anda tersebut. Tapi, karena memiliki followers atau pengikut di akun sosial media Anda, pastinya yang membacanya tidak teman yang Anda sindir seorang.
Orang lain pasti juga akan ikut membaca status sindiran Anda dan terkena dampak dari kata-kata Anda. Mereka bisa saja secara tidak langsung tersinggung dengan kata-kata yang Anda buat, sehingga ikut merasakan meskipun bukan menjadi target Anda.
2. Pola pikir menjadi penuh curiga
Ketika sindir menyindir di sosial media sudah menjadi suatu kebiasan, tentu pola pikir Anda akan berubah seiring berjalannya waktu. Bukan menjadi suatu hal yang baik, tapi berubah menjadi penuh dengan kecurigaan. Anda akan selalu berasumsi buruk dengan perkataan orang lain yang padahal tidak menyinggung Anda.
Akibatnya, Anda akan semakin sensitif terhadap perkataan orang lain, bahkan status orang lain pun terasa hanya untuk Anda saja. Sebaiknya jangan sampai pola pikir Anda berubah negatif karena kalau menganggap semua kalimat teman-teman Anda ditujukan pada Anda dan terbukti salah, tentu Anda hanya akan malu sendiri.
3. Membawa aura negatif
Twitter yang menjadi salah satu media sosial sebagai tempat mengumbar sindiran atau keluhan, tentu bisa dinilai negatif karena perbuatan penggunanya. Kalimat-kalimat sindiran tanpa alamat tentu hanya akan menyebarkan aura negatif tidak hanya di akun pertemanan Anda, tapi juga ke orang-orang di sekitarnya.
Siapa sih yang suka dengan kalimat keluhan yang tidak jelas dan bertubi-tubi di media sosial? Tentu tidak ada, bukan? Tentu hal tersebut bisa mempengaruhi mood seseorang yang membacanya, meskipun bukan ditujukan untuknya. Kalau Anda membiarkannya, bisa saja Anda dijauhi oleh orang lain, bahkan sampai unfollow.
4. Masalah tidak akan selesai dengan sendirinya
Pernahkan berpikir ketika menyindir di sosial media, apakah masalahnya selesai begitu saja? Tentu saja tidak. Belum lagi kalau teman yang disindir tidak membaca status Anda atau tidak merasa, sehingga Anda semakin terbebani untuk terus mengumbar-umbarnya di akun Anda. Jika berlanjut, masalah tidak akan pernah selesai dan akan tetap begitu saja.
Anda pun juga tidak akan tenang, karena terus menerus merasa gusar karena masalah tidak kunjung selesai. Meskipun status Anda terbaca oleh teman yang dituju, belum tentu masalah cepat selesai, bahkan yang lebih buruk pihak teman Anda akan merasa tersakiti akibat Anda mengumbar masalah pribadi ke orang lain di media sosial.
5. Di cap pengecut
Alasan pengguna sosial media tidak tenang setelah membuat status sindiran yaitu akan di cap pengecut oleh orang lain. Bisa dikatakan dalam hal ini Anda tidak dianggap dewasa untuk menyelesaikan masalah dan hanya berani mengumbarnya di akun Anda. Tapi setelah bertatap muka dengan orang tersebut, Anda tidak berani mengatakan apa-apa.
Kondisi itulah yang membuat Anda di cap pengecut dan tidak dewasa. Pandangan orang lain terhadap Anda tentu akan menjadi lebih negatif kalau Anda tidak menyelesaikannya dengan baik-baik.
Dari alasan-alasan di atas, ada baiknya kalau Anda memahaminya dan jangan melakukan sindir menyindir di sosial media. Kalaupun Anda seorang pengguna aktif medsos Youtube, lebih baik buatlah konten positif dan jangan membuat video yang mengumbar kehidupan orang lain yang tidak perlu.
Meskipun begitu, hal positif dalam menggunakan medsos masih terasa dan harus dipertahankan, seperti berjualan. Anda yang menjadi penjual di medsos, tidak ada salahnya memakai jasa belifollowers.com untuk mencari pengikut agar bisa dijadikan calon pembeli. Semakin banyak pengikutnya, maka akan semakin cepat Anda mendapat pelanggan.
Baca juga
-
Challenge Diet Sehat Viral Di Sosial Media
March 31, 2024 -
Challenge Program Latihan Kebugaran Viral
March 31, 2024 -
Challenge Apa Itu CrossFit Workouts Viral
March 30, 2024 -
Challenge Strength Training Workout Viral Sosial Media
March 30, 2024 -
Challenge Traveling Wisata Budaya Viral
March 29, 2024 -
Challenge Tips Liburan Hemat Viral Di Sosial Media
March 29, 2024