Sosial Media Berperan Penting dalam Pilpres
Teknologi berkembang secara cepat di tengah-tengah kehidupan masyarakat sekarang ini. Sudah banyak kehidupan sehari-hari yang terbantu berkat adanya teknologi yang semakin maju, mulai dari memesan ojek, pesan makanan, sampai mendapatkan teman baru dari media sosial. Media digital itu memang sudah semakin menjamur beberapa tahun belakangan ini.
Beberapa media sosial yang terkenal hingga saat ini adalah Youtube, Instagram, Facebook, dan Twitter. Dunia maya tersebut membuat Indonesia berada di peringkat 3 besar untuk pengguna medsos yang paling banyak.
Tidak hanya mendapat teman baru, kamu pun bisa berkomunikasi dengan teman atau keluargamu yang jaraknya berjauhan, sehingga tetap keep it touch. Tapi seiring dengan bertambahnya permintaan informasi atau berita yang diinginkan masyarakat, media sosial pun akhirnya menghadirkan ruang publik untuk menyediakan berbagai berita dari segala bidang.
Informasi dari semua bidang bisa kamu dapatkan, entah itu olahraga, kuliner, tempat wisata, sampai politik. Untuk ranah politik, ruang tersebut semakin memanas dan ramai ketika menjelang pilpres. Tidak sedikit pihak pemerintah menggunakan media sosial untuk menyebarluaskan berita terkait politik yang sedang terjadi di tanah air.
Mungkin mereka merasa kalau media konvesional, seperti koran atau majalah kurang berpengaruh terhadap kegiatan kampanye mereka. Dengan beralih ke media digital, tentu kegiatan mereka akan semakin diketahui oleh masyarakat luas. Tidak sedikit pihak-pihak tertentu sengaja membuat akun media sosial sendiri agar aktivitas-aktivitas mereka bisa menarik simpati rakyat.
Banyak contoh penggunaan media sosial untuk kepentingan pilpres. Seperti mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama yang selama kampanye dan menjelang pemilu terus menerus menggencarkan akun medsosnya untuk menarik perhatian masyarakatnya, meski bukan beliau yang menjalankannya sendiri.
Dari setiap post-post yang mereka keluarkan, tentu rakyat bisa melihat cara kerja yang seperti apa yang Obama lakukan ketika terpilih menjadi petinggi negara. Tidak usah membutuhkan waktu berhari-hari, bahkan berjam-jam untuk membuat suatu postingan tersebut menjadi terkenal. Dalam beberapa menit saja, postingan itu semakin populer karena tersebar dari satu akun ke akun lainnya.
Sistem kerjanya yang sama seperti Multi Level Marketing ini membuat postingan Barack Obama menjadi viral. Tidak heran kalau beliau mendapatkan banyak dukungan dari rakyatnya, karena tidak sedikit orang yang menaruh simpati kepadanya.
Begitu juga dengan di Indonesia. Kampanye pilpres tidak hanya dipenuhi dengan cara konvesional yang melalui baliho atau spanduk saja, tapi juga melalui akun media sosial yang dibuat oleh orang-orang tertentu. Pihak-pihak capres biasanya memposting kegiatan positif di lingkungan masyarakat agar rakyatnya bisa bersimpati dan tetap mendukung capres pilihan mereka.
Sebenarnya tidak mudah menarik simpati rakyat, karena tidak semua kalangan masyarakat suka dengan aktivitas capres yang dilakukan. Tapi dengan gencar-gencarnya pihak tertentu tersebut dalam mendukung capres pilihan, rakyat pun bisa saja berubah pikiran.
Hal itulah kenapa pejabat pemerintah juga mengandalkan media sosial sebagai ranah publik dalam berkampanye mereka. Bisa dikatakan pasangan kandidat bisa saja mendapat keuntungan atau kebuntuan tergantung cara apa yang mereka lakukan.
Menjelang pilpres, sosial media memang menaruh peran yang cukup penting seperti yang sudah sempat di bahas sebelumnya. Kekuatan untuk mengumpulkan pendukung lebih cepat dan mudah dibandingkan cara konvesional. Apalagi sudah terhubung dengan jaringan internet yang bisa menghubungkan seluruh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Belum lagi yang layanannya gratis atau tidak berbayar hanya untuk mempostingnya kegiatan kampanye atau aktivitas positif apa pun untuk kebutuhan pilpres. Tidak usah mengeluarkan biaya apa pun, dukungan dari masyarakat tetap akan diterima setiap hari oleh capres dan cawapres pilihan.
Dalam masalah waktu, sistemnya yang bekerja secara cepat mampu mempengaruhi pikiran rakyatnya dengan cepat pula. Buktinya saja sudah ada beberapa masalah politik yang terposting di media sosial cepat menyebar di masyarakat, sehingga semua kalangan pun mengetahui titik permasalahannya.
Mulai dari satu akun ke akun lainnya membuat postingan tersebut seperti tidak ada batasnya, bahkan susah dihentikan saking cepat menyebarnya. Kekuatan itulah yang menjadi hal negatif yang harus dipertimbangkan dalam berkampanye. Ketika postingan negatif dibuat oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan kubu kandidat lainnya, tentu bisa menjadi perbincangan dan isu untuk beberapa waktu yang tidak sebentar.
Jika terus berlangsung, tentu akan berpengaruh terhadap kondisi pilpres nantinya. Sosial media memang berperan penting, tapi pihak-pihak pemerintah harus menggunakannya secara bijak. Tidak hanya mereka saja, tapi juga kamu sebagai rakyat biasa.
Sebagai rakyat biasa kamu tetap bisa mendukung kandidat pilihanmu untuk menang di pilpres mendatang. Sebarkan saja konten positif melalui akun medsos kamu, pastinya teman-teman kamu juga akan turut menyebarluaskannya.
Jangan lupa pakai jasa belifollowers.com agar jumlah pengikut kamu di media sosial, seperti Instagram, Twitter, atau Facebook semakin bertambah. Semakin banyak teman, tentu akan semakin gampang mendapat dukungan untuk capres pilihan kamu.
Baca juga
-
Challenge Diet Sehat Viral Di Sosial Media
March 31, 2024 -
Challenge Program Latihan Kebugaran Viral
March 31, 2024 -
Challenge Apa Itu CrossFit Workouts Viral
March 30, 2024 -
Challenge Strength Training Workout Viral Sosial Media
March 30, 2024 -
Challenge Traveling Wisata Budaya Viral
March 29, 2024 -
Challenge Tips Liburan Hemat Viral Di Sosial Media
March 29, 2024