Seperti Dua Mata Pisau, Media Sosial Memiliki Dampak Negatif ketika Digunakan untuk Kampanye
Media Sosial Memiliki Dampak Negatif – Keberadaan media sosial memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sekarang ini. Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan bisa dihubungkan dengan menggunakan fitur yang ada di media sosial. Tidak hanya satu jenis, ada banyak media sosial yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu fakta yang mengejutkan adalah masyarakat Indonesia menjadi salah satu pengguna tertinggi yang mengakses Instagram setiap hari. hal ini merupakan hal yang digunakan sebagai kesempatan promosi di berbagai macam lini kegiatan yang dilakukan.
Salah satu hal yang bisa digunakan di media sosial adalah kampanye. Apalagi di ujung tahun 2018 ini, kampanye yang dilakukan oleh masing-masing tim sukses semakin gencar dilakukan. tidak hanya tim sukses, media sosial juga digunakan oleh para simpatisan partai politik untuk meningkatkan minat orang lain agar memilih calon legislatif atau calon presiden dari parpol yang didukung. Ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapat dari menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye. Namun, hal tersebut tentu saja diiringi dengan dampak negatif yang bila tidak ditangani dengan tepat bisa merusak komunikasi politik yang sedang dilakukan oleh caleg atau capres yang akan bertarung di pemilu 2019.
Isu negatif terus beredar meskipun tidak bisa diketahui secara pasti siapa yang menyebarkan
Media sosial merupakan salah satu hasil perkembangan teknologi yang bisa digunakan oleh siapa saja secara bebas. Hal tersebut menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi ketika media sosial digunakan sebagai media melakukan kegiatan politik. Seringkali ada banyak isu-isu negatif yang tersebar ke masyarakat sehingga merugikan salah satu calon pemimpin yang berasal dari parpol tertentu.
Bila isu negatif yang tersebar tidak bisa dikendalikan dengan baik, sudah menjadi hal yang pasti hal ini akan membahayakan kredibilitas caleg atau capres. Masyarakat Indonesia membutuhkan pemimpin di masa depan yang sanggup membawa keadaan Indonesia menjadi lebih baik. Bila kepercayaan tersebut tidak bisa dibangun selama masa kampanye, tentu saja hal ini sungguh tidak baik bagi kondisi calon pemimpin dan partai politik masing-masing.
Tim sukses dari masing-masing pihak harus memiliki strategi yang cerdas untuk bisa membendung isu negatif yang sangat mungkin tersebar dengan cepat. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan berbagai macam konfirmasi dari sumber berita terpercaya atas isu yang sedang bergejolak. Jangan sampai pengetahuan yang dimiliki menjadi latar belakang ketidakbijakan yang dilakukan.
Media sosial bukanlah segalanya dalam menjalankan berbagai macam kegiatan politik
Kepercayaan merupakan suatu hal yang bisa didapat dengan proses yang cukup lama. Waktu yang sebentar tidak bisa dipaksakan untuk mendapat kepercayaan dari semua orang. Hal yang harus dipahami dari para caleg dan capres yang akan bertarung di pemilu tahun depan adalah bahwa media sosial bukan hal utama. Media sosial hanya menjadi salah satu alat yang bisa digunakan. rasa percaya masyarakat yang akan digunakan sebagai bekal memilih salah satu calon pemimpin harus didapat dengan cara perlahan.
Sudah banyak calon pemimpin terdahulu yang menggunakan media sosial hanya untuk mendulang perhatian. Cara instan tersebut sangat tidak disarankan, apalagi bagi calon yang ingin membentuk citra calon pemimpin dengan integritas tinggi. Jangan sampai keputusan yang dilakukan untuk menggunakan media sosial justru menjadi boomerang yang akan menjatuhkan kredibilitas saat masa pemilu.
Tanggung jawab seseorang sering kali tidak bisa dipertanggungjawabkan
Selain berdampak bagi calon pemimpin, penggunaan media sosial sebagai alat politik juga bisa dirasakan oleh masyarakat yang menggunakan. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, semua orang bebas menggunakan media sosial. Hal tersebut juga berlaku untuk pemberian komentar. Beberapa orang memang sudah ada yang bijak menggunakan media sosial dengan tidak meninggalkan komentar negatif yang dapat menyulut suatu konflik.
Namun, tidak sedikit pula pengguna yang masih belum bijak menggunakan media sosial. Komentar negatif yang mereka tinggalkan tidak bisa dipertanggungjawabkan sehingga sangat mengganggu kenyamanan orang lain. Bila terus dilakukan, bukan tidak mungkin persatuan bangsa sedikit demi sedikit bisa berkurang. Tentu saja hal ini sangat disayangkan bila sampai terjadi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konfirmasi menjadi hal penting yang harus dilakukan. salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan adalah melihat jumlah followers di salah satu akun dan banyaknya jumlah like yang menyertai setiap unggahan yang ada. Jumlah followers dan like menjadi salah satu hal yang bisa dijadikan indikator kredibel atau tidaknya suatu akun. Bila akun media sosial yang anda gunakan untuk kampanye ingin mendapat kredibilitas tinggi, jumlah followers dan likes bisa ditingkatkan dengan menggunakan jasa belifollowers.com. di sana anda bisa mendapat penawaran terbaik terkait kondisi akun media sosial yang anda miliki sekarang.
Baca juga
-
Tren Terbaru dalam Pemasaran di Media Sosial
December 21, 2024 -
Bagaimana Memilih Social Media Marketing Agency yang Tepat
December 21, 2024 -
Challenge Diet Sehat Viral Di Sosial Media
March 31, 2024 -
Challenge Program Latihan Kebugaran Viral
March 31, 2024 -
Challenge Apa Itu CrossFit Workouts Viral
March 30, 2024 -
Challenge Strength Training Workout Viral Sosial Media
March 30, 2024