Media Sosial Ternyata Bisa Merusak Kebahagiaan Anda! Tidak Percaya?
Media Sosial Ternyata Bisa Merusak Kebahagiaan Anda – Ketika zaman berubah menjadi lebih modern dan canggih, perkembangan media sosial di dunia juga turut maju. Para developer media sosial berlomba-lomba mengeluarkan fitur-fitur canggihnya agar bisa menarik perhatian para konsumennya, sehingga banyak masyarakat yang menggunakannya.
Media sosial memang telah memberi kita banyak kemudahan, seperti berteman dengan orang lain dari penjuru dunia, mempromosikan produk yang kita jual, dan sebagainya. Namun, dari kemudahan-kemudahan tersebut, siapa sangka media sosial bisa merusak kehidupan kita, khususnya kebahagiaan kita. Mungkin sebagian dari Anda sudah merasakannya, tapi untuk yang belum tahu, simak lebih jelasnya di sini, ya.
1. Produktivitas sehari-hari berkurang
Media sosial sekarang ini menjadi media penghibur yang tidak ada habisnya. Anda bisa mendapat hiburan tidak hanya dari 1 negara saja, tapi berbagai negara lainnya. Karena adanya hiburan seperti itu, tidak jarang orang-orang menghabiskan waktunya hanya untuk membuka media sosial saja.
Banyak peneliti mengatakan kalau saat ini tiap 1 orangnya pasti akan membuka media sosial selama kurang lebih 4 jam bahkan lebih. Dari penelitian itu pula, orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk media sosial mengalami penurunan produktivitas, terutama para pekerja aktif.
Pekerja aktif biasanya menghabiskan waktu 8 hingga 9 jam untuk bekerja. Namun, ketika media sosial semakin menjamur, waktu produktivitas mereka semakin berkurang dan konsentrasi pun ikut terganggu. Pada saat jam tidur Anda terganggu oleh penggunaan media sosial, otomatis waktu untuk tidur juga berkurang.
Hal itulah menjadi penyebab orang bangun kesiangan dan stress pada pagi hari. Jika sudah demikian, pergi beraktivitas pun Anda tidak bersemangat dan bisa melalaikannya.
2. Merasa terisolasi dan jarak hubungan antar sesama terganggu
Di zaman yang trend dengan media sosialnya ini, pasti Anda akan melihat banyak sekali orang-orang yang sedang berkumpul bersama-sama lebih asyik membuka smartphone mereka untuk melihat media sosial mereka masing-masing. Hal tersebut sudah menjadi pemandangan umum saat Anda berjalan-jalan di tempat makan, di mall, atau bahkan di meja makan keluarga.
Menurut penelitian, orang yang lebih asyik dengan media sosialnya adalah orang menyendiri. Dilihat dari jumlah pertemanan di media sosial yang begitu banyak tapi di kehidupan nyata hanya sedikit, membuat si pengguna lebih nyaman berkutik dengan media sosialnya saja.
Namun, cara tersebut pertemanan hal seperti itulah yang salah. Media sosial dibuat sebagai media menambah pertemanan bukan menjauhkan orang-orang yang sudah berteman dengan kita di dunia nyata. Keluarga pun juga seperti itu. Kebanyakan anak-anak muda lebih suka membuka media sosialnya berjam-jam, dibandingkan berkumpul dengan keluarga atau sekedar membantu di rumah.
Lebih baik, atur waktu pemakaiannya dan imbangi waktu Anda untuk berkumpul dengan keluarga atau teman-teman. Tentunya Anda tidak ingin hubungan dengan mereka menjadi terganggu dan meregang, bukan?
3. Tidak semua kabar atau berita viral itu benar
Sebagai media pertemanan secara global, media sosial juga dipakai sebagai tempat informasi, baik itu dalam negeri maupun mancanegara. Tidak heran kalau salah satu berita telah menyebar, maka dalam hitungan hari saja sudah menjadi berita yang viral. Namun apakah berita itu benar atau hanya mencari sensasi saja?
Tidak sedikit berita yang viral di media sosial benar keberadaannya. Namun karena sudah terlanjur menjadi berita viral, banyak orang yang mempercayai keadaan berita tersebut. Kalau Anda termasuk orang yang salah mengambil kesimpulan dalam melihat berita di media sosial, bisa saja Anda ikut termakan dengan berita haox tersebut.
Hal itulah yang membuat orang-orang mudah bermusuhan dan berprasangka buruk ke orang lain. Namun ketika Anda sudah mengetahui kebenarannya, Anda pasti akan merasa tidak nyaman dan mungkin akan menjauh dari orang-orang yang terlibat. Jadi, bijaklah menilai berita di media sosial sebelum Anda menilainya, ya.
4. Membandingkan kehidupan pribadi dengan orang lain
Selain menjadi media pertemanan, media sosial juga dijadikan sebagai media berbagi informasi, seperti foto atau video. Orang-orang yang gemar mengunggah foto atau video di media sosial biasanya memperlihatkan kehidupan mereka yang nyaman, seperti berlibur keliling dunia, makanan yang dimakan, atau mobil yang dimiliki.
Tapi hal tersebut menjadi kesenjangan sosial yang secara tidak langsung. Kenapa? Tidak semua orang bisa memiliki hidup yang nyaman dan dipenuhi hal-hal yang bisa memenuhi kehidupan mereka. Hal itulah yang membuat orang membandingkan kehidupan pribadinya dengan orang lain. Jika berlangsung terus menerus, orang tersebut akan mudah iri hati dalam berbagai hal.
Dari beberapa hal di atas apakah Anda sudah memahami kalau media sosial bisa berdampak yang tidak menyenangkan bagi diri sendiri? Mengikuti arus media sosial memang mengasyikkan, tapi alangkah baiknya kalau Anda menggunakannya dengan bijaksana. Jangan sampai membuat Anda lupa keberadaan orang lain dan lupa dengan pribadi diri Anda, ya.
Baca juga
-
Challenge Diet Sehat Viral Di Sosial Media
March 31, 2024 -
Challenge Program Latihan Kebugaran Viral
March 31, 2024 -
Challenge Apa Itu CrossFit Workouts Viral
March 30, 2024 -
Challenge Strength Training Workout Viral Sosial Media
March 30, 2024 -
Challenge Traveling Wisata Budaya Viral
March 29, 2024 -
Challenge Tips Liburan Hemat Viral Di Sosial Media
March 29, 2024