Jack Dorsey, CEO Twitter Tetap Kalem Meskipun Kehilangan 200 Ribu Follower
CEO Twitter Tetap Kalem Meskipun Kehilangan 200 Ribu Follower – Para pemilik ribuan follower di Twitter beberapa hari ini tampaknya dikejutkan dengan penurunan jumlah pengikut yang berkurang drastis. Mulai dari Donald Trump sampai Katy Perry, telah keilangan jutaan pengikut mereka. Hal tersebut juga berlaku pada CEO Twitter sendiri, yaitu Jack Dorsey.
Dilansir dari Business Inseder yang sudah dirangkum oleh detikINET, diketahui bahwa Donald Trump telah kehilangan 300 ribu pengikutnya, sedangkan Jack Dorsey telah mengalami penurunan jumlah follower sebanyak 200 ribu.
Rupanya, hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Twitter sendiri, yang mana mereka telah mengunci akun-akun tertentu yang dianggap melakukan aksi mencurigakan.
Aksi pembersihan ini dilakukan demi kenyamanan dan keamanan para pengguna Twitter sendiri. Supaya setiap cuitan dan diskusi menjadi lebih terpantau dan dijamin kredibilitasnya. Mengingat banyaknya akun palsu yang selama ini hanya menjadi toxic dengan menyebarkan cuitan-cuitan tidak bertanggung jawab maupun melakukan share yang bersifat menipu.
Sebenarnya, kebijakan yang dilakukan Twitter ini pun pernah diterapkan oleh Unilever. Mereka memberantas akun-akun palsu dan menghentikan penyebarannya. Bahkan tindakan tegas dilakukan pada para influencer yang dianggap membeli follower pada media sosial mereka, yaitu dengan menghentikan kerja sama dengan influencer yang bersangkutan.
Sebab seperti yang diketahui selama ini, jumlah follower pada suatu akun kerap kali dianggap sebagai patokan keabsahan akun tersebut. Semakin tinggi kuantitas pengikut, maka akun tersebut dirasa lebih kredibel dan dapat dipercaya. Tentu hal ini akan menjadi sebuah keuntungan besar untuk akun tersebut, tetapi cukup berisiko apabila ternyata akun yang dimaksud tidak sekredibel kelihatannya.
Pengikut fiksi atau follower palsu ini juga bisa menjadi sumber kerugian bagi beberapa perusahaan periklanan. Anda bisa membayangkan, sebagai sebuah industri pengiklanan, Anda memberi rekomendasi iklan pada akun yang tidak benar-benar punya pemilik di dunia nyata. Artinya, Anda melakukan promosi yang percuma, di mana audiens yang digaet sebenarnya tidak ada.
Akun-Akun yang Akan Dikunci oleh Twitter
Kebijakan yang diterapkan Twitter ini tentu tidak semata-mata ada begitu saja. Bagi yang memiliki akun tanpa masalah, seharusnya tidak merasa khawatir dengan kebijakan ini. Apabila Anda merasa tidak pernah membeli follower atau tidak pernah melakukan kegiatan mencurigakan di Twitter, maka akun akan tetap aman.
Beberapa akun yang dikunci Twitter hanya yang meliputi; akun dengan perubahan perilaku secara tiba-tiba dan mencurigakan. Apabila sudah demikian, maka pihak Twitter akan mengirimkan notifikasi atau pesan yang akan menganjurkan untuk melakukan konfirmasi. Tentu saja, konfirmasi dilakukan untuk mengetahui apakah akun tersebut masih dikendalikan oleh pemiliknya atau tidak.
Konfirmasi juga dilakukan dengan mengubah kata sandi, supaya akun Twitter Anda lebih terjamin keamanannya dan kebenarannya.
Perubahan perilaku yang menjadi target Twitter juga bisa berupa; melakukan cuitan dalam skala besar di bagian komen atau balasan, atau mention pada akun tertentu padahal tidak diminta. Membagikan tautan-tautan cuitan yang menyesatkan juga dapat dikategorikan tindakan mencurigakan. Termasuk ketika sebuah akun telah diblok oleh banyak akun lainnya, bisa jadi akun tersebut akan menjadi incaran penguncian.
Oleh sebab itu, apabila akun mengalami penguncian, sebaiknya segera dikonfirmasi atau Anda tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasa seperti melakukan twitt, share, like dan lain sebagainya. Termasuk iklan-iklan pada Twitter pun tidak akan ditampilkan pada akun ‘terkunci’ ini.
Akun yang Dikunci Bukan Bot maupun Spam
Perlu dipahami juga bahwasannya penguncian akun dilakukan bukan pada akun bot yang memang sejak awal mudah sekali terdeteksi sebagai bot. Penguncian akun ini dilakukan pada akun yang pernah dibuat oleh orang asli tetapi karena beberapa tindakan dari akun tersebut, Twitter tidak bisa memastikan apakah akun yang bersangkutan adalah asli atau fake. Inilah mengapa dilakukan penguncian dan perlu konfirmasi ulang dari si empunya akun.
Penguncian Akun yang Berdampak pada Jumlah Follower Twitter
Untuk sementara ini sebenarnya tidak ada permasalahan atau dampak yang begitu besar dari kebijakan penguncian akun ini. Namun, memang sejumlah follower akan menghilang dan tidak tampak lagi di akun profil Anda.
Tidak mengherankan apabila kemudian dampak besarnya hanya dialami oleh para influencer seperti selebritis, kepala pemerintahan atau beberapa akun dengan follower sangat besar. Mereka bisa kehilangan berjuta-juta follower yang ternyata dikunci oleh Twitter. Tentu saja, sang CEO Twitter sendiri pun mengalami hal serupa. Ia bahkan mencuitkan hilangnya follower-nya di akun Twitternya.
Apabila akun yang terkunci tersebut ternyata bukan palsu dan sudah terkonfirmasi dengan benar oleh pemiliknya, kemungkinan jumlah follower akan kembali lagi. Meskipun memang sepertinya tidak sampai full seperti sedia kala.
Selain itu, akun yang dikunci pun masih diberi waktu satu bulan untuk memulihkannya. Sehingga masih ada kesempatan yang cukup panjang untuk mekonfirmasi akun jika memang terkunci oleh Twitter.
Inilah alasan mengapa ketika mengecek akun-akun besar seperti milik Justin Bieber, Taylor Swift, Katy Perry, Donald Trump dan banyak selebritis lainnya, Anda akan mendapati mereka kehilangan jutaan pengikut.
Baca juga
-
Challenge Diet Sehat Viral Di Sosial Media
March 31, 2024 -
Challenge Program Latihan Kebugaran Viral
March 31, 2024 -
Challenge Apa Itu CrossFit Workouts Viral
March 30, 2024 -
Challenge Strength Training Workout Viral Sosial Media
March 30, 2024 -
Challenge Traveling Wisata Budaya Viral
March 29, 2024 -
Challenge Tips Liburan Hemat Viral Di Sosial Media
March 29, 2024